Selasa, 31 Maret 2009

Paranoia




Lugu kau seakan jadi mau
Bercengkrama bersama dawai bernada
Mana tahu berbunyi nyaring jadi genderang
Tipis tajam di ujung jaripun terasa luka

Selama meringis di bodohi gairah sesaat
Tak urung bagai pasilan pun tak mengapa

Demi kau .......

Sebuah filamen tak berikat di pungut oleh si dungu
bukan alibi mengikuti fluktuasi gejolak dari awal sebuah hasrat

Lalu abaikan saja si dungu
Dengan berpantomim menyudutkan salah satu
Beri kasih pada lampaunya sedang derai dan cemburu berbisik

Isak hanya terisak
Berbaring basah kuyup
Dengan arang di muka telanjang
Terisolasi dalam jeruji pesakitan sunyi

Sebentar gerutu berbentak-bentak
Sebuah lelucon,sebuah kamuflase
Kau mainkan di atas keahmakkanku

Cinta semu hanya berupa imitasi semata
Karena dengan gulita
Tinggal dungu disini tanpa satu parafin

Jangan....jangan berlari...

Ini aku merintih,meronta
Masih mendamba buai pelukmu
Terpenjara di kejengahan
Sesudah hadirku kau tepis percuma

"apa benar tiada lagi gelora untukku?"

Katakan saja...

Apa aku hanya dirundung sepi
Begini caramu mencampa nurani
Memperkosa asaku biar terkubur mati

beserta lupa,sesal dan caci

Serupa benar begitu pula
Merotasi sebuah fakta serta rasa bersalah
Mengiris kalbu tanpa suatu kata "maaf"

Pergi ......

Ku usir kau dan kemegahanmu
Hela nafasku ini kini terengah

Seraya berkata:"kumohon kembali saja".....


Sempat dengan menggigit bibir biru menggigil
Atau hanya bisa berfrasa klise
Apakah berkaca pada cermin
Si dungu bermonolog?

Sekedar gelak tawa terbahak-bahak

Sesudahnya cekikikan dalam tangisan

Berlarian berkawan gerimis dan teriakan tak berarti
Bersenda gurau bersama angin yang mengibas sepi
di pepohonan tanpa filial kering keronta

Sedang disana
tiada paregoric untuk paranoiac


RAINAME.......

1 komentar:

  1. g bisa di copy....!!!

    jangan di klik kanan

    habis di block terus di control C aja

    BalasHapus